Kamis, 24 Maret 2011

Tulisan Yang Hilang (2)

Facebook logo
E-Pošta
Lozinka
Ostani prijavljen

Prijavite seFacebook vas povezuje s ljudima iz vašeg života i olakšava razmjenu informacija.

Putra Mahkota Mataram

Tema: Putra Mahkota Mataram

Prikaz svih 10 unosa.
Sulung
Tradisi Mataram dengan Putra Mahkota bergelar "Mangkunegara" dimulai oleh putra sulung Paku Buwono I yaitu RM.suro kemudian menjadi RM. |Suryokusumo dan sebagai putra mahkota menajdi Kanjeng Pangeran Adipati Arya Mangkunegara 'Kartasura".

Ketika putra mahkota sudah menajdi raja Mataram, nama dan gelar seperti RM.Suro, RM. Suryokusumo dan Mangkunegara dikenakan pada putra sulungnya juga sehingga Pangeran Mangkunegara yang dibuang ke Ceylon ini adalah putra mahkota kerajaan Mataram.

Ketika penggeseran kedudukan putra mahkota dilakukan oleh kelompok RM.suryadi (kelak menjadi Paku Buwono II), kedudukan Pangeran Mangkunegara tidak dilepas tetapi kata "arya" diganti menjadi "Anom" yang artinya muda.Penggantian ini sekaligus menggeser kedudukan putra mahkota yang harus bersyarat "Arya" yaitu keprajuritan menjadi non keprajuritan alias awam soal kemiliteran. Mangkunegara pun dirubah menjadi Hamengkunegara.

Penggeseran kedudukan putra mahkota tidak menghilangkan jabatan di kerajaan karena di Mataram Pangeran Mangkunegara tetap menjabat sebagai penasehat kerajaan. Keberadaan Mangkunegara sebagai penasehat ini pun oleh kelompok lawan lawan poltiknya masih diupayakan untuk menjegal dan lebih jauh melenyapkan karena sebagai waris sah yang tergeser bisa diprediksikan diwaktu waktu mendatang bakal menjadi bom waktu yang siap meledak.

Keberhasilan lawan lawan Mangkunegara dalam menyingkirkan putra mahkota sah ini selanjutnya akan dibayar mahal oleh Mataram yang begitu saja rela menyerahkan tampuk pemerintahan pada raja yang lemah dan peragu. Hohendorf sendiri sebagai kepala garbnisun di Surakarta pernah menyampaikan kepada Sunan (PB II) bahwa Mataram selama dalam pemerintahannya tidak pernah stabil dan terus digoyang oleh ketidak stabilan kerajaan.

Pada satu sisi pernyataan kepala garnisun belanda itu juga kontroversial berhubung dia sendiri sebagai seorang militer Belanda melihat sesuatu yang stabil adalah kejelekan yang tidak menguntungkan kantong pribadinya.

Dari peristiwa penggeseran putra mahkota Mataram ini, sekilas sudah dapat dicatat adanya satu kelompok yang akan bertahan sampai pada batas limit perjuangan.

Target Mataram yang utuh dan tidak terbagi gagal dipertahankan tetapi Mataram yang muda dan utuh berhasil diperjuangkan karena kemudian menjelma menjadi Mangkunegaran (mengikuti nama putra mahkota Mataram; Mangkunegara). Mataram yang muda berada berada ditangan raja sedang mataram yang muda berada ditangan putra mahkota.

Mataram yang yang tua akhirnya menerima nasib dibagi menjadi dua yang sama saja menamatkan keberadaannya sedang mataram yang muda bertahan dan menjelma menjadi Mangkunegaran.

Dalam percaturan politik Jawa mau tidak mau dua keraton lain dan belanda harus menerima Mangkunegaran sebagai neraca keseimbangan poltik. Meski posisi diatas kertas kedudukan Mangkunegaran di posisikan sebagai yang dibawah kerajaan karena status kadipaten (sesuai wilayah putra mahkota kerajaan) akan tetapi defacto politik tidak hanya show dan pamer kemegahan semata.Politik dan kekuasaan adalah perwahyuan yang harus dijaga sekaligus kecerdasan dan skill dalam permainan. Barang siapa tidak mampu dalam permainan itu sejarah tetap akan mencatat prestasi masing masing kerajaan.
otprilike prije 5 mjeseci
Herli
Mas Sulung, saya hanya ingin menyoroti van Hohendorff, seingat saya van Hohendorff adalah Gubernur Pesisir Utara dan berkedudukan di Semarang, ketika PB II sakit ia diperintahkan GubJend VOC Baron van Imhoff untuk membujuk PB II agar mau menyerahkan Kepemimpinan kraton pada VOC/Belanda.
Terlepas dia seorang Belanda yang licik - tetapi dari sisi Belanda harus diakui bahwa van Hohendorf hebat, sehingga ia dengan kemampuan agitasinya, bisa membuat PB II menyerahkan seluruh kekuasan Kraton pada van Hohendorff, begitu juga dengan suksesi kraton.
Bila ditarik kemasalah penjajahan Belanda pada Indonesia - pada saat itulah Belanda mulai menjajah Solo dan sekitarnya.
Kisah "penyerahan" kekuasaan ini banyak dijadikan bahan disertasi oleh para ilmuwan
otprilike prije 5 mjeseci
Andre
ikutan menyimak ya...
otprilike prije 5 mjeseci
Sulung
Van Hohendorf adalah mantan kepala Garnisun Surakarta yang kemudian menjadi Gubernur pantai Timur jawa atau dikenal dengan Gubernur Pesisir Utara (Versi Babad).
Belanda sendiri mengakui bahwa yang duduk di tahta Mataram mulai mengalami penurunan kualitas.(Lihat: Kesaksian Pangeran Arya Mangkunegara dihadapan Willem Ter Smitten-Semarang 31 januari 1728).

Pengetahuan Belanda (Hohendorf) terhadap kualitas Raja yang sedang bertahta MENJADIKAN Hohendorf melangkah terlalu jauh.

Negara Mataram adalah negara yang mengikuti paham max weber-patron-client yang memiliki ciri khas aturan negara berada di tangan raja dan bersifat lisan. Hohendorf tidak mau yang lisan lisan dan terjadilah seperti yang tertulis dalam sejarah.mataram menjadi vasal Belanda.

Raffless melihat ini sebagai usaha yang telah lama dilakukan oleh Belanda.Raffles setengah menuduh bahwa Hohendorf memberi tekanan yang hebat saat raja sedang dalam sakit dan menuju wafatnya.Adalah suatu usaha yang disengaja dari suatu bangsa yang bermaksud menjajah membuat tekanan pada penguasa yang sedang lemah diranjang ajalnya.

Campur tangan Belanda kini berubah menjadi menguasai dan mengatur...dan ini mendapat perlawanan.
otprilike prije 5 mjeseci
Andre
Belanda dengan cerdik mendekati para pangeran-pangeran Mataram yang haus akan kekuasaan sehingga mudah diadu domba dan timbul intrik-intrik didalam Kraton...Beruntung Sunan Amangkurat IV "mampu" melihat bahwa cucunya RM. Said akan menjadi orang besar nantinya sehingga Beliau memutuskan untuk mendidik RM. Said dibawah bimbingannya.
Dikemudian hari terbukti bahwa RM. Said mampu mengulangi kejayaan seperti yang dilakukan oleh leluhurnya, yaitu Sultan Agung...
otprilike prije 5 mjeseci
Sulung
Belanda menganut prinsip : Sing menang diagul agulke lan dipanggul lan sing kalah diidak lan dijarah rayah". Dimanapun juga yang namanya patron-client membutuhkan kepemimpinan yang bijak-tegas dan tidak pilih pilih. Lemahnya kepemimpinan model patron-client ini menumbuh suburkan kekuatan kekuatan tandingan yang berujung pada tuntutan penggantian kepemimpinan.

Para petarung dengan segala kecerdikannya mengumpulkan kekuatan untuk mencapai maksud dan tujuan. Anderson mengilustrasikan bahwa kepemimpinan model Jawa yang di menegerti sebagai patron-client ala Jawa/nusantara ini seperti kaca pembakar yang mengumpulkan segenap sinar matahari dalam satu titik lewat kaca cekung yang membakar.

Sistem moralitas kadang tidak begitu menjadi perhatian karena yang diutamakan bahwa kekuasaan itu memusat dan tidak terpencar pencar.
otprilike prije 5 mjeseci
Kurniawan
Putra Mahkota Mataram sejati adalah Pangeran Sambernyowo
otprilike prije 5 mjeseci
Herli
koq tahu ? ---- he he he, ini pasti gunakan ilmu jarwo dosok, ---- he he he lagi
salam buat semua - selamat berpuasa.

herli
otprilike prije 5 mjeseci
Herli
koreksi,------------- saya telah menulis nama "van Hohendorf", nama yang benar adalah: "Johan Andries Baron van Hogendorff" yang ditahun 1749 menjabat sebagai Gubernur Jawa dan Direktur VOC. Dalam perjanjiannya dengan PB II, Ia mewakili Gustaaff Willem Baron van Imhoff yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal,

herli
otprilike prije 5 mjeseci
Sulung
Pola pola yang lama dalam gesekan kepentingan dan kekuasaan senantiasa berulang dengan pembaharuan pembaharuan yang semakin rumit dan menyesatkan.Berdirinya paku alaman di jawa ini juga tidak kurang dengan model model lama yang diperbaharui karena nama "Paku Alam" menagacu pada nama Mangkubumi yaitu BPH.Paku Alam.
otprilike prije 5 mjeseci

Tidak ada komentar:

Posting Komentar